COMPATRIOT AKU

Saturday, January 30, 2016

It's an Annoying Story About Myself But Who Cares

*Masuk restoran Subway di Eithad Stadium*

Aku: Hi how are you? 

Staff: I'm good mate. And how about you? 

Aku: I'm good thanks. Excuse me, do you hiring nowadays? I'm looking for a job. 

Staff: I'm not sure at this moment but you can try. Our manager is away today but you can pass me your CV if you're okay with that. 

Aku: sure no probs. 

Sambil tersenyum, aku hulurkan tangan ke dalam beg Think Tank, bergerak gerak memancing resume yang terselit di celahan zip belakang. Bila dirasakan ianya di celahan jari, perlahan lahan ianya ditarik keluar. Kuhulurkan sekeping resume yang baru dicetak keluar pagi tadi ke arah staff tersebut sambil tersengih. 

Staff itu meneliti curriculum vitae aku selama beberapa saat. Lelaki. Rambutnya perang gelap, panjang, mengurai di paras hidungnya. Persis Owen Hargreaves. Kaca matanya bersinar dengan frame nipis yang elegan. 

Staff: That's alright. I'll pass this to our manager once he's back, maybe tomorrow. Okay?

Aku: That's lovely mate. 

Staff : By the way, how old are you? 

Aku: twenty-nine, thirty on my birthday (senyum). 

Seraya wajahnya sedikit berubah. Walau dihiasi senyuman, terpancar reaksi tidak percaya di wajahnya. Sinar matanya mungkin sedikit kagum, sedikit jelik. Sama seperti reaksi Sofie dahulu usai mengetahui usia sebenar Pie. 'How the hell she is 32 with the face like that?'

Aku tersenyum. Apa lagi reaksinya jika berhadapan situasi begini? Di Australia, penduduk atau siapapun di jalanan punya hak untuk tidak menyertakan perkara seperti umur, bangsa, agama dan perkara yang berkaitan di dalam resume dan dokumen lain yang tidak berkenaan dan berkepentingan. 

Melainkan borak-borak kosong sebegini. Seperti angin, soalannya keluar. 

Dan aku tidak punya pilihan.

"Oh I see. But sorry bruh, we only recruit a person who is currently under 21". Selorohnya lembut. 

Dan giliran aku pula tergamam.

Aku: Is it Subway's policy? Only recruiting under 21?

Staff: You're right that's our policy. Sorry mate.

Dihulurkan semula resume kembali ke arahku. Aku tenang. Dimasukkan kertas itu ke dalam beg semula. Zip belakang. Beg itu kemudian aku galas. 

"That's alright mate. No worries. Have a good day". 

Perlahan aku bergerak je arah pintu kaca restoran. Berkerangka koko dengan kemasan kayu. Tombolnya aku tarik, melangkah keluar sambil mata merayau jauh mencari restoran lain yang mungkin ada terletaknya rezeki aku di situ.


Note: Perkara ini selalu terjadi. Hard to people cause most of them can't guess my actual age. My colleagues dulu waktu baru berkenalan. And public. Hinggalah bocor usia sebenar, ada dekah ketawa tidak percaya, ada puji dan cerca. 

Point dia, bila diceritakan depan depan, kawan-kawan semuanya buat muka irritated. Annoyed. Nah, sekarang, aku ceritakan di sini. Satu lagi, muka nampak muda pun, kalau kesihatan tak dijaga apa gunanya. Lama-lama tetap terlihat usia sebenar juga.

Itu sahaja.


Hello.

Is it me you're looking for?